Ngobrol Santai Fotografi Wedding

Ngobrol Santai Fotografi Wedding

Halo sobat Quarzel!

Di kesempatan ini kita infokan bahwa Quarzel bukan hanya sekedar providing tas kamera berkualitas lho, tapi juga kita sering bikin acara Webinar atau sharing-sharing yang pastinya berguna buat menambah wawasan para fotografer semua.

Hari Sabtu, 16 April 2022, Quarzel bekerjasama dengan beberapa vendor fotografi wedding mengadakan acara diskusi dan sharing “Ngobrol Santai Wedding Photography” yang diselenggarakan via Zoom Live. Para vendor yang mendukung acara ini antara lain: Lankah Photography, Arzha Studia, The Rexxa Photography, OneArt Studio, dan Pramana Photography, yang juga didukung oleh Q-Chinos dan komunitas Vampire Presets.

Sesi Sharing

Pada sesi pertama, Kang Ay Dan (Lankah Photography) menyampaikan bagaimana mengelola vendor fotografi wedding hingga mendapatkan klien dari kalangan artis dan pejabat. Ternyata, mendapatkan job dari kalangan mereka bukan soal hal yang membanggakan saja, tapi juga ada tantangannya.

Misalnya, Kang Ay Dan pernah mendapatkan bully dari netizen gara-gara terima job dari artis yang nikah dengan pejabat yang sudah beristri. Beliau juga seringkali tidak boleh mempublikasikan hasil jepretannya dengan alasan privasi keluarga klien, yang artinya ga bisa masuk di gallery portofolionya. Belum lagi masalah dengan awak-awak media ngejar-ngejar pengen dapetin foto-foto acara si artis.

Di sesi kedua, giliran Bang Surya (Rokan Hilir) memaparkan soal bagaimana membangun usaha foto wedding di daerah. Dengan price list Rp500 ribu di awal sampai tembus di angka Rp12 juta saat ini. Salah satu kunci dalam mengembangkan vendor fotonya, bang Surya menekankan pada pentingnya membangun jaringan yang luas.

Banyak job yang datang dari relasi-relasinya baik dari vendor rias, EO, pertemanan, maupun pejabat-pejabat di daerah. Selain itu, promosi via media online pun wajib dilakukan. Untuk di Rokan Hilir, beliau cenderung menggunakan Facebook sebagai media promosi yang utama dan disusul Instagram.

Sesi Diskusi

Setelah sesi paparan, para peserta mulai memberikan tanggapan dan pertanyaan. Saking banyaknya pertanyaan, tulisan ini tidak bisa memuat semuanya. Beberapa pertanyaan menarik antara lain, bagaimana cara menentukan pricelist? peralatan fotografi apa yang cocok untuk pemula dengan budget minim? bagaimana cara menentukan tone yang paling baik? menanggapi teman atau orang lain yang banting harga? terkait calon customer yang ghosting?

Bang Surya menjawab bahwa untuk pricelist foto wedding, yang perlu diperhatikan tentu kualitas, service, dan fasilitas/perlengkapan yang kita miliki. Dalam hal kualitas, kita tidak ujug-ujug memiliki foto yang bagus. Tapi harus ditebus dengan pengalaman dan perjuangan belajar. Kita juga dapat membandingkan kualitas foto kita dengan foto-foto vendor lain dengan price tertentu untuk mendapatkan harga yang sepadan.

Perlu diperhatikan juga, soal nilai peralatan yang digunakan dan service kepada klien. Kang Ay Dan menyarankan agar dalam menentukan pricelist, nilai harga peralatan fotografi, bayaran kru, akomodasi, transportasi juga diperhitungkan. Jangan sampai, harga kita under-price dan merasa dirugikan oleh klien.

Persaingan dan Peralatan Fotografi Budget Minim

Untuk persoalan saingan yang makin ketat, di mana vendor-vendor foto yang lain pada banting harga, para narasumber menyarankan kita tidak takut atau merasa kuatir selama kita masih menjaga kualitas foto dan servis. Pihak-pihak yang mencoba cari keuntungan dengan memasang tarif lebih rendah pasti selalu ada, dan biasanya vendor yang pemula. Apabila kita sudah punya nama, para calon klien cenderung percaya ‘ada harga ada barang.’

Terkait peralatan fotografi dengan budget minim, tidak ada pakem tertentu. Selama bisa digunakan sesuai keperluan bisa menggunakan peralatan standar. Misalnya, DSLR atau Mirrorless entry-level dengan lensa kit. Namun demikian, tentu saja harus dilihat juga harga yang ditawarkan dan klien kita.

Dalam bisnis apapun calon klien yang ghosting itu selalu ada. Kita tidak perlu menyikapi dengan kekecewaan. Akan tetapi, kita tetap perlu menunjukkan servis yang terbaik sambil membaca karakteristik calon klien. Dari pengalaman, akan terlihat mana klien yang hanya tanya-tanya harga dan yang serius.

Segitu dulu ya gaes liputan Zoom ngobrol santai fotografi. Tunggu acara-acara sharing berikutnya bersama Quarzel, Lankah, Vampir Presets, dan vendor-vendor lainnya. Jangan lupa follow akun media sosial kita untuk selalu dapetin update!

IG: @quarzelbags

FB: tas kamera quarzel

Leave a Reply